Kesibukan telah menjadi kultur kehidupan
kota. Berbagai deadline seakan-akan
selalu mengepung kita. Belum selesai pekerjaan yang ini, datang lagi pekerjaan
yang lain. Banyak tugas, dan semua harus segera diselesaikan dalam waktu yang
seringkali mepet. Tekanan ini membuat
sebagian orang membayangkan seandainya waktu bisa dihentikan sejenak, sehingga
ia bisa lebih leluasa menyelesaikan semua tugasnya.
Apakah waktu bisa dihentikan?
Melalui teori relativitasnya, Albert
Einstein menjelaskan bahwa besaran waktu itu bersifat relatif, tergantung dari
kecepatan gerak. Semakin cepat suatu benda bergerak, maka waktu akan terasa
lebih lambat baginya. Di alam semesta ini, kecepatan
tertinggi dimiliki oleh cahaya, yaitu sekitar 300.000 km per detik. Tidak ada
sesuatu pun di alam semesta ini yang dapat melebihi kecepatan cahaya. Atas dasar
ini, Einstein menggunakan cahaya sebagai acuan relatifitas waktu. Apabila kita
bergerak dengan suatu kecepatan yang semakin mendekati kecepatan cahaya, maka
waktu akan berjalan semakin lambat bagi kita.
Dan apabila kita dapat bergerak sama
cepat dengan cahaya, kita akan mengalami penghentian waktu. Ya, waktu akan
berhenti. Jadi sebenarnya, secara teoritis, waktu bisa dihentikan. Namun perlu
diingat, hal ini bersifat relatif. Waktu hanya akan berhenti bagi mereka yang
bergerak secepat cahaya, sedangkan bagi kita yang tetap bergerak lambat, waktu
akan berjalan seperti biasa.
Akan tetapi, apakah manusia mampu
bergerak secepat cahaya?
Cahaya tersusun dari paket-paket
energi, tidak bermassa, sehingga wajar bila cahaya mampu bergerak secepat itu. Sebaliknya,
raga manusia adalah materi yang bermassa. Andaikata dipaksakan bergerak secepat
cahaya, maka tubuh manusia akan hancur luluh menjadi energi, sesuai dengan
persamaan Einstein, E = mc2.
*******
(Ditulis Oleh Doni
Aris Yudono)
Sumber Gambar:
maka tubuh manusia akan hancur luluh menjadi energi, Apa maksudnya?
ReplyDeletepersamaan E=MC2 merupakan rumus penyetaraan antara energi dengan massa, yang artinya seandainya massa(tubuh kita) di ubah kedalam bentuk energi sepenuhnya maka massa kita akan habis. sehingga kita menjadi makhluk tak bermassa, karena tak bermassa maka kita tidak menempati ruang dan waktu.
Deletemeski saya sendiri masih belum paham, apakah ini berlaku untuk semua pengamat. karena dalam film "Interstellar" yg pernah saya tonton ketika pesawat / manusia bergerak dg kecepatan tinggi,bahkan melebihi kecepatan cahaya sebenarnya bagi si traveller massanya tetap sama hanya keadaan lingkungan sekitar yang berubah karena pergerakannya. seandainya manusia bisa bertahan hidup ketika ia memasuki lubang hitam, maka perjalanan waktu mungkin bisa di lakukan. Entahlahh...
Saya sangat menyukai kedua nya,, postingan artikel ini dan juga komentar anda.. ππππ
Deletekalau waktu bisa di hentikan maka hukum gravitasi dan hukum dimensi tidak berlaku jadi orang yg menghentikan aliran waktu tersebut tidak akan menua, bener??
DeleteSangat bagus karya tulis nya....good job
ReplyDeleteWaktu sma saya mendapatkan pelajaran fisika. Story: Ada 2 orang kembar salah satunya adalah seorang astronot ketika si astronot pergi ke bulan dan ia kembali maka bagi si astronot umurnya jauh lebih tua dibandingkan saudaranya yang berada di bumi. Apakah seperti itu termasuk menghentikan waktu?. Lalu apakah secara fisiknya memang lebih tua atau hanya anggapan si astronot saja yang berbeda?. Bagi yang bisa menjelaskan mohon bantuannya. Terimakasih
ReplyDeleteWaktu sma saya mendapatkan pelajaran fisika. Story: Ada 2 orang kembar salah satunya adalah seorang astronot ketika si astronot pergi ke bulan dan ia kembali maka bagi si astronot umurnya jauh lebih tua dibandingkan saudaranya yang berada di bumi. Apakah seperti itu termasuk menghentikan waktu?. Lalu apakah secara fisiknya memang lebih tua atau hanya anggapan si astronot saja yang berbeda?. Bagi yang bisa menjelaskan mohon bantuannya. Terimakasih
ReplyDeleteMenurut saya hanya anggapan si astronot saja
ReplyDeleteMungkin waktu di luar angkasa lebih cepat daripada di bumi,sehingga astronot itu menganggap dirinya sudah tua.Tapi,kehidupan sesungguhnya berada di bumi.Jadi,astronot itu harus memperhitungkan umurnya sesuai hitungan yang ada di bumi.Apa kira kira itu jawabannya?
ReplyDeleteSeperti yang dijelaskan di pernyataan einstein, waktu itu relatif, waktu bergerak lebih lambat untuk hal yang bergerak lebih cepat, manusia di bumi bergerak, dan bumi juga bergerak dalam kecepatan yang konstan, namun roket luar angkasa (dalam teori ini) bergerak lebih cepat dari pergerakan manusia dan bumi itu sendiri, sehingga otomatis waktu jadi lebih lambat bagi orang yang ada dalam roket.
Deletepinter banget yaampun
ReplyDeleteBukan nya waktu itu tidak dapat di hentikan oleh manusia ?
ReplyDeleteBahkan waktu bisa kita percepat pada saat kita tertidur tapi tak dapat kita hentikan atau perlambat
Dari pernyataan di atas sudah jelas, waktu hanya akan terhenti bagi orang yang punya kecepatan yang sama seperti cahaya, dia tidak mengatur waktu, tapi mengatur kecepatannya sampai pada titik waktu terhenti.
DeleteFilm lucy
ReplyDelete