Laman

Sunday, September 23, 2012

Mengapa Baling-Baling Kipas Angin Selalu Penuh Debu?


Debu biasanya menempel di permukaan yang datar (horizontal), misalnya di atas meja. Baling-baling kipas angin memiliki permukaan yang tegak (vertikal), namun mengapa justru banyak debu yang menempel di situ? Ditambah lagi, mengapa debu bisa menempel dengan kokoh di baling-baling kipas angin? Bukankah seharusnya debu-debu itu terlepas ketika baling-baling berputar? Bandingkan ketika kita meniup permukaan sebuah buku yang berdebu, tampak bahwa debu-debu itu langsung terlepas (beterbangan) dari permukaan buku. Ketika beroperasi, kipas angin menghembuskan aliran angin yang kencang, namun mengapa aliran angin yang kencang itu tak mampu menerbangkan debu yang menempel di baling-baling kipas?

Mari kita selidiki step by step.

Setiap zat terdiri atas atom-atom. Baling-baling kipas dan udara pun mengandung atom. Setiap atom mengandung proton (di pusat atom) dan elektron (mengelilingi proton). Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 1 di bawah ini. Bola-bola merah merupakan proton dan bola-bola biru merupakan elektron.
 Gambar 1

Elektron bermuatan negatif, sedangkan proton bermuatan positif. Dalam suatu atom yang normal, jumlah elektron sama dengan jumlah proton, sehingga muatan totalnya netral. Akan tetapi, elektron yang paling luar dapat terlepas dari suatu atom dan pindah ke atom lain. Dengan kata lain, elektron dapat berpindah dari suatu zat ke zat yang lain. Ketika suatu zat kelebihan elektron, maka zat tersebut akan bermuatan listrik negatif. Sebaliknya, ketika suatu zat kekurangan elektron, maka zat tersebut akan bermuatan listrik positif.

Hukum fisika menyatakan bahwa zat yang bermuatan listrik (baik muatan positif maupun muatan negatif) akan dapat menarik zat lain yang bersifat netral.

Ikatan atom pada baling-baling kipas lebih kuat daripada ikatan atom pada partikel udara. Ketika kipas angin sedang beroperasi, terjadi gesekan yang kuat antara baling-baling dan partikel udara. Gesekan ini mengakibatkan sebagian elektron dari udara terlepas dan menempel pada baling-baling. Akibatnya, baling-baling kelebihan elektron dan bermuatan negatif.

Debu bermuatan netral. Ketika debu ikut terhisap bersama udara ke dalam kipas, partikel debu itu ditarik oleh baling-baling yang sudah bermuatan listrik. Dan tertempel-lah debu itu pada baling-baling kipas. Inilah yang menyebabkan baling-baling kipas selalu penuh dengan debu.

Gaya tarik listrik antara baling-baling dan debu itu cukup kuat, sehingga aliran angin di dalam kipas tidak mampu melepaskan debu dari permukaan baling-baling. Inilah sebabnya debu akan tetap tertempel pada baling-baling kipas tersebut, kecuali kita membersihkannya.

*******
(Ditulis Oleh Doni Aris Yudono)

Sumber Gambar:

15 comments:

  1. boleh tanya, bagaimana proses terjadinya daylight saving time d luar negeri? apakah ada hubungan nya dengan gerak rotasi bumi dmna sumbu putar bumi yg slalu bergantian, mendekati dan menjauhi matahari?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mung2 yang baik hati, daylight saving time merupakan fenomena yang muncul akibat sumbu rotasi bumi yang miring 23,5 derajat terhadap ekliptika. Konsekuensi dari hal ini adalah, negara-negara yang letaknya agak di utara atau selatan bumi akan mengalami panjang siang-malam yang berbeda-beda dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh perubahan posisi negara-negara tersebut terhadap arah sinar matahari seiring pergerakan bumi dalam melakukan revolusi.

      Delete
  2. mau tanya ni,,kenapa elektron yang mengelilingi proton kok tidak dapat menempel pada proton?

    ReplyDelete
    Replies
    1. karena elektron senantiasa bergerak dengan kecepatan tertentu yang mengimbangi daya tarik proton. Analoginya = elektron ibarat bumi, proton ibarat matahari. Gaya gravitasi menarik bumi ke arah matahari, sedangkan kecepatan bumi melempar bumi menjauhi matahari. Bumi tetap berada pada orbitnya karena terjadi keseimbangan antara tarikan ke dalam dan lemparan keluar. Begitu pula elektron dan proton.

      Delete
  3. >Baling2 kipas bermuatan (-) setelah bergesekan dengan udara, debu bermuatan netral....knp debu langsung menempel di baling2? >Apakah bs terjadi tarik menarik antara muatan (-) dengan netral?
    Bagaimana kita tau kalau baling2 ♈ǝлƍ bermuatan (-) dan udara bermuatan (+) setelah bergesekan? Knp tidak sebaliknya? Trm ksh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benda bermuatan memang dapat menarik benda netral, karena muatan dalam benda netral itu terpolarisasi (muatan positif terkumpul di satu sisi dan muatan negatif terkumpul di sisi lainnya), namun secara keseluruhan benda tersebut bermuatan netral. Jadi, kipas yang bermuatan (-) menarik "sisi" debu yang memiliki kumpulan muatan (+).

      Delete
    2. Untuk baling-baling yang bermuatan (-), itu karena baling-baling kipas biasanya terbuat dari plastik. Ketika bergesekan, plastik biasanya menjadi bermuatan negatif. Lain halnya dengan benda dari kaca yang menjadi bermuatan (+) ketika bergesekan. Jadi itu bergantung dari sifat bahannya.

      Delete
    3. Masih aktif kah? Kak kalo baling2 diganti kaca gimana?

      Delete
    4. Eh sama aja ya kak, positif juga bisa narik yg netral?

      Delete
  4. Trimakasih infonya

    ReplyDelete
  5. kalo tidak di bersihkan bertahun tahun gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buluk babget dah tu kipas bang ������

      Delete
  6. ada cara biar debu nggak bisa nempel?

    ReplyDelete