Apakah pertanyaan ini pernah terlintas di benak Anda? Mengapa api selalu
mengarah ke atas? Mengapa bukan ke kiri, ke kanan, atau ke bawah? Seperti biasa,
kita akan membahasnya dengan ilmu fisika. Inilah indahnya fisika, kita dapat
memahami kejadian alam.
Pertama-tama mari kita kenal lebih jauh apa sebenarnya api itu. Api merupakan suatu area gas di mana terjadi proses oksidasi dengan laju tinggi. Oksidasi sendiri merupakan reaksi kimia antara suatu zat dan oksigen. Contoh lain oksidasi adalah proses perkaratan besi, akan tetapi oksidasi tipe ini berlangsung lama, sedangkan oksidasi pada api berlangsung sangat cepat. Reaksi oksidasi yang terjadi pada api membebaskan banyak energi sehingga timbul panas dan cahaya. Itulah sebabnya api menghasilkan panas dan memancarkan cahaya.
Terjadinya api merupakan salah satu aplikasi sederhana dari teori Einstein yang terkenal, E = mc2, yaitu bahwa massa dan energi adalah setara. Untuk menghasilkan energi, kita perlu menghancurkan massa. Begitu pula api. Dengan menghancurkan (membakar) massa dalam sebatang kayu, kita mendapatkan energi (api).
Karena api menghasilkan panas, maka gas yang menjadi tempat kobaran api ikut menjadi panas. Ketika gas dalam keadaan panas, molekul gas tersebut bergerak makin cepat sehingga terpisah semakin jauh satu dengan lainnya. Hal ini mengakibatkan gas panas itu mengalami pemuaian (volumenya membesar). Karena terjadi pertambahan volume, maka massa jenis gas itu mengecil (menjadi lebih ringan). Sementara itu, gas udara di sekitar api (yang lebih dingin) memiliki massa jenis lebih besar (lebih berat). Alhasil, gas panas api bergerak ke atas (terjadi efek apung). Ketika gas panas api naik, udara sekitar yang lebih dingin turun mengisi kekosongan. Udara inipun terbakar dan membentuk api sehingga kembali bergerak ke atas. Begitu seterusnya.
Jika kita analisis lebih jauh, udara dingin yang berat dapat bergerak turun mengganti posisi gas api karena udara dingin tersebut ditarik oleh gaya gravitasi. Jadi, dapatlah kita katakan bahwa arah nyala api selalu berlawanan dengan arah gaya gravitasi.
Muncul pertanyaan lanjutan, apakah kita bisa menyalakan lilin di luar angkasa? Jawabannya adalah tidak bisa, karena api terbentuk dari proses oksidasi sehingga harus ada oksigen. Di luar angkasa tidak ada oksigen sehingga api tidak bisa terjadi. Jika kita membawa suatu tabung berisi oksigen ke luar angkasa, barulah kita dapat menyalakan lilin di sana. Ketika lilin telah menyala dalam tabung, ke manakan arah apinya? Apinya akan mengarah berlawanan dengan arah gravitasi. Jika gravitasi mengarah ke kanan, maka api mengarah ke kiri. Jika gravitasi mengarah ke atas, maka api mengarah ke bawah. Andaikata lilin tersebut dinyalakan di tempat yang bebas gravitasi, maka apinya akan mengarah ke segala arah secara acak.
Beri berkarat: Proses oksidasi |
Karena api menghasilkan panas, maka gas yang menjadi tempat kobaran api ikut menjadi panas. Ketika gas dalam keadaan panas, molekul gas tersebut bergerak makin cepat sehingga terpisah semakin jauh satu dengan lainnya. Hal ini mengakibatkan gas panas itu mengalami pemuaian (volumenya membesar). Karena terjadi pertambahan volume, maka massa jenis gas itu mengecil (menjadi lebih ringan). Sementara itu, gas udara di sekitar api (yang lebih dingin) memiliki massa jenis lebih besar (lebih berat). Alhasil, gas panas api bergerak ke atas (terjadi efek apung). Ketika gas panas api naik, udara sekitar yang lebih dingin turun mengisi kekosongan. Udara inipun terbakar dan membentuk api sehingga kembali bergerak ke atas. Begitu seterusnya.
Jika kita analisis lebih jauh, udara dingin yang berat dapat bergerak turun mengganti posisi gas api karena udara dingin tersebut ditarik oleh gaya gravitasi. Jadi, dapatlah kita katakan bahwa arah nyala api selalu berlawanan dengan arah gaya gravitasi.
Muncul pertanyaan lanjutan, apakah kita bisa menyalakan lilin di luar angkasa? Jawabannya adalah tidak bisa, karena api terbentuk dari proses oksidasi sehingga harus ada oksigen. Di luar angkasa tidak ada oksigen sehingga api tidak bisa terjadi. Jika kita membawa suatu tabung berisi oksigen ke luar angkasa, barulah kita dapat menyalakan lilin di sana. Ketika lilin telah menyala dalam tabung, ke manakan arah apinya? Apinya akan mengarah berlawanan dengan arah gravitasi. Jika gravitasi mengarah ke kanan, maka api mengarah ke kiri. Jika gravitasi mengarah ke atas, maka api mengarah ke bawah. Andaikata lilin tersebut dinyalakan di tempat yang bebas gravitasi, maka apinya akan mengarah ke segala arah secara acak.
*******
Ditulis Oleh Doni Aris Yudono
SUMBER GAMBAR:
http://blog.covenantpeace.com/wp-content/uploads/2013/04/Candle-red-flame-close-up-iStock_000001094246XSmall.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2Zpmu4oNAyqSTKiGEjUB4pZOx62rDjGj-WnSnzOfU66Sxo5Hjk44nS45UDHgrVZou29KP_m2ow2pog9vugjWWyOy5toMolunrMVnX3uToM1YXCATgH0i2CIsACJUL5nthOBYQgGUctLFp/s1600/corrosion.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2Zpmu4oNAyqSTKiGEjUB4pZOx62rDjGj-WnSnzOfU66Sxo5Hjk44nS45UDHgrVZou29KP_m2ow2pog9vugjWWyOy5toMolunrMVnX3uToM1YXCATgH0i2CIsACJUL5nthOBYQgGUctLFp/s1600/corrosion.jpg
"Andaikata lilin tersebut dinyalakan di tempat yang bebas gravitasi, maka apinya akan mengarah ke segala arah secara acak."
ReplyDeleteKalimat itu membuat saya jadi penasaran. >_< Kira-kira udah teruji belum? Penasaran seperti apa apinya mengarah kalau dinyalakan di tempat yang bebas gravitasi. Apa seperti matahari arahnya? Penasaran! >_<
Tapi kalau matahari cara nyalanya sudah beda kasus, ya? :3
-NN-
Ya. Seperti itulah teorinya. Saya sendiri belum pernah menguji teori tersebut secara langsung.
DeleteBetul, nyala matahari bukanlah nyala api. Lebih lengkapnya tentang topik ini silakan baca http://detektif-fisika-doni.blogspot.com/2014/04/mengapa-matahari-bisa-terbakar-di.html
beberapa hari yang lalu anak saya, Azzam, yang berumur 5 tahun menanyakan ttg arah api ini? "Kenapa api ga bisa bengkok?" Saya pun bingung menjawabnya. Kemudian dia menambahkan, "Maksud azzam, kalo lilin dimiringkan, pasti apinya ke atas" . Saya pun masih bingung. Untung saya nemu penjelasan ini, meski saya masih harus menjelaskan dengan cara sederhana :D. Mungkin anda bisa membantu dengan penjelasan yang sesuai bahasa anak2 :). Thanks..
ReplyDeleteCoba sampaikan begini Mas,"kalau nyalanya bengkok atau ke bawah, likin bisa membakar tangan Azzam dan sekitar Azzam"
DeleteCoba sampaikan begini Mas,"kalau nyalanya bengkok atau ke bawah, likin bisa membakar tangan Azzam dan sekitar Azzam"
DeleteGood
ReplyDeleteThanks for information
Kalau menurut agama Islam,kenapa api selalu keatas yaitu api seperti iblis, iblis diciptakan dari api yg sifatnya sombong makanya selalu ke atas, iblis diperintahkan Alloh untuk sujud kepada Adam yg diciptakan dari tanah dia tidak mau, karena Adam di ciptakan dari tanah artinya tanah ada dibawah, iblis pun sombong seperti api yg arahnya ke atas terus
ReplyDelete
ReplyDeleteviagra
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra original
viagra usa
viagra pfizer
obat viagra asli
obat viagra
obat kuat viagra
apotik viagra
apotik viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
agen viagra usa
jual viagra usa
toko viagra usa
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
viagra original usa
viagra asli original
viagra asli pfizer
viagra asli usa
pil biru asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
harga titan gel
titan gel
titan gel asli
toko titan gel
jual titan gel
agen titan gel
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
titan gel rusia
harga cialis
cialis asli
obat cialis
obat kuat cialis
jual cialis
toko cialis
agen cialis
cialis england
cialis jakarta
cialis asli jakarta
"kesimpulan anda api terbentuk dari proses oksidasi sehingga
ReplyDeleteharus ada oksigen" kemudian bagaimana dengan nyala matahari.?
oke oke banget info yang diberikan
ReplyDeletesinyal xl hari ini