Thursday, February 20, 2014

2 Mengapa Kondisi Panas Membuat Bau Badan Lebih Jelas Tercium?


Wajah secakep apapun, penampilan semanis bagaimanapun, kalau bau… Percuma saja ^_^ Akan tetapi bau badan memang sulit kita hindari, khususnya bagi mereka yang bekerja secara aktif, apalagi di bawah kondisi terik matahari. Ada juga yang badannya bau karena malas mandi :D Namun ada satu yang menarik tentang hal ini: Bau badan kita lebih jelas tercium di kondisi panas daripada di kondisi dingin. Mengapa demikian? 

Pertama-tama kita bahas terlebih dahulu mengapa timbul bau pada badan kita. Aktifitas yang padat membuat tubuh kita membakar banyak cadangan makanan sebagai energi untuk bekerja. Proses “pembakaran” ini menghasilkan produk sampingan, yaitu panas tubuh yang berlebih. Sebagai mekanisme stabilisasi suhu, tubuh kita berusaha mengeluarkan panas berlebih itu dengan mengeluarkan keringat. Itulah sebabnya kita berkeringat ketika bekerja keras secara fisik. 

Beraktifitas membuat tubuh kita berkeringat

Keringat tak hanya air. Ia juga mengandung natrium klorida (bahan pembentuk garam dapur; itulah sebabnya air keringat terasa asin ^_^) dan metilfenol. Metilfenol bersifat volatil, yaitu mudah menguap sehingga aromanya dapat tercium. 

Akibat berkeringat, kulit kita menjadi lembab. Kondisi ini mendukung aktifitas bakteri. Seperti halnya manusia, bakteri juga “pipis dan buang air” ^_^ atau lebih elegan kita katakan: menghasilkan produk buangan. Seiring waktu, produk buangan bakteri menumpuk pada kulit kita, dan produk buangan ini, tentu saja, berbau tak sedap. Bau tak sedap ini menempel pada zat metifenol keringat dan berpotensi untuk menguap.

Bakteri di kulit: Biang kerok bau badan tak sedap

Ketika kondisi udara sedang panas, terdapat banyak energi di dalam molekul udara. Sebagian energi ini kemudian berpindah (ditransfer) ke kulit kita. Karena mendapat pasokan energi dari udara yang panas, molekul metifenol yang telah bercampur dengan produk buangan bakteri akan bergerak lebih cepat dan lepas dari kulit. Mereka akhirnya mengalami proses penguapan, menyebar ke segala arah, hingga akhirnya masuk ke hidung orang dan tercium sebagai bau tak sedap. 

Ketika kondisi udara sedang dingin, misalnya di ruangan ber-AC, molekul metifenol tidak mendapat cukup energi untuk menguap dalam jumlah banyak, sehingga bau badan kita tidak begitu tercium. Itulah sebabnya, orang-orang yang tinggal di daerah dingin jarang mandi ^_^

*******
Ditulis Oleh Doni Aris Yudono

Sumber Gambar:
http://cdn.sheknows.com/articles/2013/09/Rebekah/bad-odor.jpg
http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/01899/bacteria-on-skin_1899719i.jpg
http://l.yimg.com/ea/im_siggUzmYqOs7veoGbaL4PRQQ4A---x360-q80/img/-/120215/nadal_sweating_17jm1sf-17jm1su.jpg
  
Referensi: 
 http://id.wikipedia.org/wiki/Keringat

Wednesday, February 19, 2014

15 Bagaimana Cara Menguji Kemurnian Emas?


Emas, logam yang satu ini digemari banyak orang. Nilainya cenderung stabil bahkan meningkat. Ketinggian harganya membuat banyak alam dirusak dalam proses eksploitasinya. Oleh sebab itu, banyak orang merasa perlu untuk mengetahui cara menguji suatu emas apakah ia murni atau telah dicampur dengan logam lain. Di masyarakat, seringkali kita jumpai cara-cara praktis untuk menguji keaslian emas, misalnya dengan cara menggoreskannya di tembok putih. Apabila goresannya tampak serupa goresan pensil, maka itu emas asli. Akan tetapi cara-cara seperti ini cenderung tidak ilmiah. Kali ini saya akan memberi tahu cara ilmiah sederhana untuk menguji keaslian emas.

Lokasi Eksploitasi Emas

Dalam ilmu fisika, dikenal konsep tentang massa jenis. Massa jenis adalah suatu perbandingan (rasio) antara massa bahan dengan volumenya. Bahan yang struktur molekulnya lebih rapat memiliki massa jenis yang lebih besar daripada bahan yang struktur molekulnya lebih renggang. Sebagai contoh, massa jenis batu lebih besar daripada massa jenis kapas, karena molekul batu lebih rapat daripada molekul kapas. Untuk volume yang sama, batu lebih berat daripada kapas. Untuk massa yang sama, kapas berukuran lebih besar daripada batu.

Untuk volume yang sama, batu lebih berat daripada kapas.

Nah. Massa jenis bersifat khas untuk bahan tertentu. Hal ini terjadi karena tiap bahan memiliki kekhasan dalam hal kerapatan molekul-molekulnya. Besi memiliki nilai massa jenisnya sendiri. Alumunium, air, bensin, dan raksa, mereka juga memiliki nilai massa jenisnya masing-masing. Berbeda bahan, berbeda pula nilai massa jenisnya. Begitu pula emas. Massa jenis emas murni adalah 19.300 kg/m3. Jadi, cara untuk menguji keaslian emas adalah dengan mengukur nilai massa jenisnya. Jika suatu perhiasan bermassa jenis 19.300 kg/m3, berarti itu emas murni. Jika massa jenis perhiasan itu bukan 19.300 kg/m3, berarti bukan emas murni, mungkin kuningan, atau emas campuran. Massa jenis emas dapat pula dinyatakan dalam satuan lain, yaitu 19,3 g/cm3

Sekarang pertanyaannya, bagaimana cara mengukur massa jenis?

Seperti yang telah saya utarakan tadi, massa jenis adalah  perbandingan (rasio) antara massa bahan dengan volumenya. Rumusnya adalah massa jenis = massa per volume. Pengukuran massa dapat dilakukan dengan mudah, yaitu menggunakan timbangan elektronik.
Timbangan elektronik untuk mengukur massa

Pengukuran volume dilakukan dengan teknik “kenaikan cairan.” Caranya, isi sebuah tabung ukur dengan air secukupnya dan baca volume air tersebut mula-mula. Kemudian masukkan perhiasan yang mau kita ukur massa jenisnya. Kehadiran perhiasan di dalam tabung ukur membuat permukaan airnya naik. Volume perhiasan adalah sama dengan volume air yang naik. 

Teknik "Kenaikan Cairan" untuk mengukur volume

Setelah didapatkan massa dan volumenya, maka massa jenis pun bisa dihitung dengan menggunakan rumus yang tadi telah dipaparkan.

Demikianlah cara menguji kemurnian emas, yaitu dengan konsep massa jenis. Seorang penipu bisa saja memalsukan suatu logam sehingga tampak seperti emas murni. Akan tetapi, ia tidak akan pernah bisa mengubah massa jenis logam lain agar sama seperti massa jenis emas.


*******
Ditulis Oleh Doni Aris Yudono

Sumber Gambar:
http://media.rabodirect.com.au/files/2013/05/gold.jpg
http://www.rri.ro/files/Actualitate/rosia-montana-peisaj-950.png
http://202.67.224.131/pdimage/03/824303_ohaus_cl.jpg
http://www.proprofs.com/quiz-school/user_upload/ckeditor/volume.jpg
http://cdn.phillymag.com/wp-content/uploads/2012/07/egan21.jpg 
http://info.fabrics.net/wp-content/uploads/2011/03/Bales-of-Cotton.jpg

Monday, February 3, 2014

4 Mengapa Roda Mobil Terkadang Tampak Berputar Terbalik?


Bagi yang sering nonton tayangan TV tentang balapan mobil, pasti pernah menyaksikan efek ini: Arah putaran ban mobil terlihat berkebalikan dengan arah gerak mobil! Mobil bergerak ke depan namun roda terlihat berputar ke belakang! Efek seperti ini memiliki banyak julukan, antara lain wagon wheel effect, dan stroboscopic effect. Bagi yang belum mengetahui efek ini, silakan menyaksikannya melalui video berikut.
 

Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa penjelasannya?

Seperti yang kita ketahui, tayangan TV diperoleh dari shooting-an kamera yang merekam video. Sebuah video (gambar bergerak) sebenarnya adalah kumpulan gambar yang ditayangkan bergantian secara cepat sehingga tampak seperti kejadian yang kontinyu. Kecepatan sebuah kamera dalam merekam video bermacam-macam, dan dinyatakan dalam satuan frame per detik. Contoh, jika sebuah kamera memiliki kecepatan 300 frame per detik, berarti kamera tersebut mengambil gambar berurutan sebanyak 300 gambar dalam setiap detik. Semakin besar bilangan frame per detiknya, semakin halus pula kualitas video yang dihasilkan.

Proses pembuatan video ini dapat dengan mudah dipahami melalui kreasi flipbook, yaitu sekumpulan gambar di kertas yang ditampilkan berurutan secara cepat. Silakan simak flipbook berikut ini.


Nah, setelah paham proses pembuatan video, sekarang kita hubungkan dengan fenomena putaran ban mobil yang tampak terbalik. Jadi begini. Ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi, roda pun berputar dengan super cepat pada porosnya. Terkadang, jepretan video kamera bertepatan dengan posisi roda di belakang posisinya semula, sehingga kesan yang tampak di mata kita adalah roda itu berputar mundur, padahal sebenarnya roda itu berputar maju. Agar jelas, simak ilustrasi yang saya buat berikut ini.

 
Pada gambar di atas, sebenarnya roda berputar searah jarum jam, namun posisi titik merah pada tiap jepretan slide video semakin lama semakin bergerak ke kiri (berlawanan arah jarum jam). Akibatnya, titik merah itu tampak berputar berlawanan dengan arah putaran roda yang sebenarnya. Dengan kata lain, jepretan slide videonya terjadi ketika roda belum selesai melakukan putaran yang sempurna. Inilah penyebab terjadinya efek stroboscopic.

Efek stroboscopic tak hanya terjadi pada roda mobil, melainkan semua yang berputar, misalnya baling-baling pesawat dan baling-baling helikopter. Pada video berikut ini, jepretan slide video bertepatan dengan putaran sempurna baling-baling sebuah helicopter, sehingga baling-baling tersebut tampak seolah-olah tak berputar. Luar biasa.

  
Terkadang efek stroboscopic tak hanya terjadi pada video syutingan kamera, melainkan juga melalui tatapan mata kita secara langsung. Hal ini dapat dipahami karena mata kita pun memiliki keterbatasan frame per detiknya, sehingga ketika kecepatan roda terlampau tinggi, mata kita tak mampu lagi mengikuti gerakan roda sejengkal demi sejengkal dan ini berpotensi memunculkan efek stroboscopic.

*******
Ditulis Oleh Doni Aris Yudono

Sumber Gambar:
http://www.freeehdwallpapers.com/wp-content/uploads/2013/12/3.Running-Ferrari-Sports-Car.jpg
 

DETEKTIF FISIKA Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates