Apakah Anda punya teman
atau keluarga yang lahir pada tanggal 29 Februari? Tanggal ini merupakan
tanggal yang sangat spesial karena 29 Februari hanya muncul 4 tahun sekali. Tahun
ketika tanggal 29 Februari muncul dikenal sebagai TAHUN KABISAT. Dengan
demikian, bagi orang-orang yang terlahir pada tanggal 29 Februari, ulang tahun
mereka hanya bisa dirayakan 4 tahun sekali. Kasihan ya… ^_^ Hehehe…
Kenapa sih 29 Februari munculnya hanya 4 tahun
sekali?
Rotasi Dan Revolusi Bumi: Menentukan Definisi Hari Dan Tahun |
Penanggalan didasarkan pada
pergerakan bumi. Pergerakan bumi mengitari sumbu rotasinya sendiri disebut
ROTASI, sedangkan pergerakan bumi mengitari matahari disebut REVOLUSI. SATU
HARI adalah lama waktu bumi untuk melakukan rotasi sebanyak satu putaran penuh,
yaitu selama 24 jam. SATU TAHUN adalah lama waktu bumi untuk mengitari matahari
(revolusi) sebanyak satu putaran penuh.
Sekarang pertanyaannya,
satu tahun itu terdiri dari BERAPA HARI?
Secara umum, satu tahun
terdiri dari 365 hari. Artinya, ketika bumi selesai melakukan satu putaran
mengitari matahari, ia telah melakukan 365 kali putaran mengelilingi sumbunya
sendiri. Hari sebanyak 365 ini kemudian dibagi menjadi 12 bulan, namun ini
bukan pembagian yang merata. Ada bulan yang jumlah harinya 30, dan ada yang 31.
Khusus untuk Bulan Februari, jumlah harinya 28. Berikut ini adalah distribusi
banyaknya hari pada tiap bulan:
1) Januari = 31 hari
2) Februari = 28 hari
3) Maret = 31 hari
4) April = 30 hari
5) Mei = 31 hari
6) Juni = 30 hari
7) Juli = 31 hari
8) Agustus = 31 hari
9) September = 30 hari
10) Oktober = 31 hari
11) November = 30 hari
12) Desember = 31 hari
Nah, pada kenyataannya, jumlah
hari dalam setahun itu TIDAK PERSIS 365 hari. Berdasarkan perhitungan
astronomi, jumlah hari dalam setahun sebenarnya adalah 365 ¼ hari. Artinya, dalam satu kali revolusi, bumi melakukan rotasi
sebanyak 365 ¼ putaran. Jadi, ada tambahan SEPEREMPAT hari setiap tahunnya. Nah, setelah 4 tahun berlalu,
tambahan seperempat hari itu menjadi genap SEHARI, karena ¼ x 4 = 1. Dengan
kata lain, setiap empat tahun, terdapat TAMBAHAN SATU HARI DALAM KALENDER.
Tambahan sehari ini
kemudian dimasukkan dalam BULAN FEBRUARI. Alhasil, Bulan Februari memiliki memiliki
hari sebanyak 29 pada tahun kabisat, yang hanya terjadi 4 tahun sekali, yaitu pada tahun-tahun yang habis dibagi 4, misalnya 2004, 2008, dan 2012. Hal ini mulai diberlakukan pada sistem kalender Julian.
Sekarang mari kita melangkah lebih jauh.
Sebenarnya, 365 ¼ hari itu sendiri bukan merupakan
hitungan yang persis untuk periode satu tahun. Hitungan yang lebih tepat adalah 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik.
Jadi sebetulnya tambahan harinya itu kurang dari seperempat hari. Jika tepat
seperempat hari, maka seharusnya 365 hari 6
jam. Nah, dengan kekurangan 11 menit 14 detik ini, maka tambahan sehari pada 29
Februari setiap 4 tahun sekali akan berakibat pada kelebihan hari dalam jangka
panjang, karena 5 jam 48 menit 45,18 detik dianggap (dibulatkan)
sebagai 6 jam (¼ hari). Jika hal ini tidak dikoreksi (yaitu jika kita
selalu menambahkan 1 hari setiap 4 tahun), maka akan terjadi kelebihan 3 hari
dalam 400 tahun dibandingkan dengan perhitungan yang seharusnya.
Untuk menghilangkan kelebihan ini, maka dilakukan
koreksi terhadap definisi tahun kabisat. Tahun kabisat lantas didefinisikan
sebagai tahun yang habis dibagi 4 dan, khusus untuk tahun abad, ia juga harus habis dibagi 400.
Tahun abad adalah tahun kelipatan 100, misalnya tahun 1900 dan tahun 2000.
Koreksi ini mulai diberlakukan pada sistem kalender Gregorian. Dengan
ketentuan ini, maka tahun 1900 bukanlah tahun kabisat, karena meskipun habis
dibagi 4, 1900 tidak habis dibagi 400. Tahun 2000 merupakan tahun kabisat
karena ia habis dibagi 4 dan juga habis dibagi 400. Mengapa koreksi Gregorian
ini dapat menghilangkan kelebihan 3 hari dalam 400 tahun seperti yang
disebutkan sebelumnya?
Begini. Supaya lebih gampang dipahami, misalkan kita mulai dari tahun 0 (nol). Jika 29 Februari tetap ditambahkan setiap 4
tahun sekali (tanpa ada koreksi Gregorian), maka 400 tahun
setelahnya, yaitu tahun 400, akan terdapat kelebihan 3 hari. Solusinya, pada
tahun 100, 200, dan 300, 29 Februari tidak perlu ditambahkan (Februari hanya
sampai tanggal 28), sehingga kita dapat menghapus kelebihan 3 hari tersebut
dalam 400 tahun. Hal ini sesuai dengan definisi tahun kabisat Gregorian, karena
100, 200, dan 300 bukanlah kelipatan 400. Barulah pada tahun 400, kita
dapat menambahkan kembali tanggal 29 Februari. Nanti pada tahun 500, 600, dan
700, 29 Februari tidak ditambahkan kembali. Barulah pada tahun 800 ia
ditambahkan.
Sebetulnya dengan sistem kalender Gregorian ini, masih terdapat penyimpangan sebesar 1 hari dalam kurun waktu 3300 tahun, masih sangat lama. Nanti sajalah biarkan 3300 tahun lagi para ilmuwan memikirkan sistem kalender baru untuk mengoreksi peyimpangan ini :D
Jadi, tahun kabisat dan tanggal 29 Februari adalah sistem perhitungan buatan manusia untuk mengoreksi selisih beberapa menit yang terjadi dalam satu tahun ketika bumi selesai melakukan putaran terhadap matahari. Tahun kabisat terakhir terjadi
pada tahun 2012. Ia akan datang lagi tahun 2016.
*******
Ditulis
Oleh Doni Aris Yudono
Sumber Gambar: