Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
berurusan dengan air yang mendidih. Kita tahu bahwa ketika sedang mendidih, air
akan berubah wujud menjadi uap (menguap). Terbukti, jika sejumlah air kita
biarkan mendidih terus-menerus, lama-kelamaan air tersebut akan habis karena
menjadi uap semua.
Pertanyaannya, apakah air harus mendidih dulu
agar dapat berubah wujud menjadi uap?
Gambar 1 |
Jika kita simak fenomena penguapan lain dalam
keseharian, maka kita sadar bahwa air tidak harus mendidih agar dapat menguap. Contohnya
adalah mengeringnya rambut setelah kita mandi. Sehabis mandi, rambut kita basah
(Gambar 1), namun lama-kelamaan, rambut kita mengering dengan sendirinya. Ini termasuk
proses penguapan air. Air yang ada di rambut kita tidak mengalami pendidihan, tetapi
nyatanya tetap dapat menguap.
Berdasarkan kenyataan di atas, dapat kita
simpulkan bahwa setiap kali terjadi pendidihan, air pasti menguap. Akan tetapi,
terjadinya penguapan air belum tentu disebabkan oleh pendidihan.
Lantas,
sebenarnya apa yang menyebabkan terjadinya penguapan air?
Gambar 2 |
Secara umum, udara memiliki suhu yang sedikit lebih
tinggi daripada air (kecuali jika airnya sengaja dipanaskan). Karena suhu udara
lebih tinggi daripada suhu air, maka energi yang ada di udara lebih banyak
daripada energi yang ada di air. Sifat dasar alam adalah kesetimbangan. Oleh
sebab itu, energi yang ada di udara akan diserap oleh air yang berada di
permukaan. Akibatnya, air yang ada di permukaan akan mengalami pertambahan
energi. Energi tambahan ini membuat molekul air di permukaan tersebut bergerak
semakin cepat. Karena gerakannya semakin cepat, molekul air di permukaan
itu lama-kelamaan dapat melepaskan diri dari tarikan molekul-molekul air yang
ada di bawahnya. Ketika hal ini terjadi, molekul air tersebut akan lepas ke
udara dan menjadi uap. Proses ini terjadi secara terus menerus, sehingga
lama-kelamaan air yang ada di dalam gelas itu akan habis.
Jangan lupa bahwa mekanisme penguapan seperti
ini hanya terjadi pada lapisan air di permukaan (fenomena permukaan), bukan pada
keseluruhan air. Hal ini terjadi karena air yang berada di bawah permukaan terjebak
dalam lautan gaya tarik-menarik antara sesama molekul air. Mereka tidak
memiliki cukup energi untuk naik ke permukaan dan melepaskan diri ke udara.
Bagaimanapun, penguapan air permukaan hanya dapat
terjadi dengan satu syarat, yaitu kondisi udara tidak boleh jenuh terhadap uap.
Udara yang jenuh terhadap uap adalah udara yang berisi sangat banyak uap sehingga
tidak mampu lagi menerima uap tambahan. Semakin kering kondisi udara, akan semakin
mudah pula air di suatu permukaan menguap. Sebaliknya, semakin lembab kondisi
udara, akan semakin sulit pula air di suatu permukaan menguap.
Dengan demikian, berubahnya air permukaan
menjadi uap disebabkan oleh pertambahan energi yang dialami air tersebut. Tambahan
energi tersebut diperoleh dari udara. Jika air dipanaskan (misalnya dengan cara
dijemur), maka proses penguapannya akan lebih cepat, karena energi yang
diterima oleh air semakin besar.
Apa
yang Terjadi Ketika Air Mendidih?
“Mendidih” adalah suatu keadaan ketika air sedemikian
panasnya sehingga menimbulkan gelembung-gelembung uap (Gambar 3).
Gambar 3 |
Suhu yang diperlukan air untuk mendidih disebut
dengan titik didih air. Titik didih bukan merupakan suatu nilai yang tetap,
melainkan tergantung dari tekanan udara luar di sekitarnya. Sebagai contoh, pada
tekanan udara sebesar 1 atm (di dekat permukaan bumi), diketahui bahwa titik didih
air adalah 100o C.
Ketika sedang mendidih, seluruh bagian air
memiliki energi yang cukup untuk menguap secara bersamaan. Hal ini terbukti
dengan munculnya gelembung dalam jumlah yang banyak. Gelembung-gelembung
tersebut merupakan uap yang terbentuk di dalam air dan naik ke permukaan.
Ketika mulai terbentuk, gelembung-gelembung tersebut
memiliki tekanan tertentu di dalam air. Tekanan ini berbanding lurus dengan suhu
air. Di saat yang sama, keseluruhan air ditekan oleh udara luar dengan tekanan
tertentu pula. Jika tekanan gelembung lebih kecil daripada tekanan udara luar, maka
gelembung akan kempes kembali akibat tertekan oleh udara luar. Gelembung dapat
terbentuk dengan mantap jika tekanannya sama atau lebih besar daripada tekanan
udara luar. Gelembung yang telah terbentuk dengan kuat akan naik ke permukaan
air sehingga air tersebut dikatakan telah mendidih.
Jadi kesimpulannya, pada keadaan mendidih, penguapan
terjadi di seluruh bagian air. Ketika air tidak sedang mendidih, penguapan
hanya terjadi pada permukaannya.
*******
Sumber Gambar:
Wah isi artikel di atas sangat menarik dan menambah pengetahuan saya,
ReplyDeletesaya juga gak kepikiran bahwa air bisa menguap tanpa melalui proses mendidih.
Dengan bahasa yang mudah dicerna, artikel di atas benar-benar menjelaskan dengan sederhana dan mudah dimengerti. Terima kasih atas infonya.
Semoga blog ini semakin banyak dikunjungi para reader yang lain.
Ilmu yang bermanfaat....
Terima kasih :)
Deletewaduh.. buat saya yang masih sma, sangat beruntung menemukan artikel seperti ini... sangat mudah dipahami.. lebih banyak bikin artikel ilmu pengetahuan yang menarik yaa :D
ReplyDeleteterima kasih, Sebastian ^_^
Deleteterima kasih, sangat membantu infonya :)
ReplyDeleteterima kasih, sangat membantu infonya :)
ReplyDeleteapakah air yang menguap tersebut lantas menjadi awan?
ReplyDeleteAwan merupakan kumpulan uap air. Jadi, jika uap air tersebut dapat mencapai langit, maka ia akan menjadi awan :)
DeleteSaya penasaran. Apakah itu berarti es batu juga menguap?
ReplyDeleteBiasanya saat mengeluarkan es batu dari lemari es, ada sesuatu seperti asap.
Mohon pencerahannya.
-NN-
betul. es batu juga menguap. molekul H2O di permukaan es batu menerima energi dari udara sehingga mampu melepaskan diri dari tarikan molekul H2O di bawahnya sehingga lepas ke udara menjadi uap.
DeleteTapi knp uapnya es batu arahnya ke bawah ya?apa karena massa jenisnya lbh besar dr massa jenis udara?
DeleteBetul, Fitria. Suhu es lebih rendah daripada suhu udara di sekitarnya sehingga volumenya lebih kecil yang mengakibatkan massa jenisnya membesar. Alhasil, uap es mengarah ke bawah karena lebih berat.
Deletejd kesimpulannya air yg didalam kamarpun jika ditaruh gelas n didiemkanlama bisa abis dgn sendirinya ya mas?
DeleteBetul, apalagi dibulan puasa
DeletePertanyaannya, apakah uap air dingin itu bisa berpengaruh negatif buat manusia.
Deleteterima kasih informasinya sangat bermanfaat.
ReplyDeletethanks infonya. saya kutip artikelnya buat jawab pertanyaan di sini ya: https://numpta.com/QA/?answerCode=b65e7ac6b8044543a441c999a1c26633
ReplyDeleteWahhh terimakasih pak DOni atas referesinya. Sangat membantuku untuk membuat tugas akhir. Referensi yang sangat bermanfaat.
ReplyDeletebikin web dong mas biar valid hehe
ReplyDeleteLuar biasa, terimakasih informasinya sangat membantu . .
ReplyDeletemas saya itu bingung.liat air yg dlm gelas taruh dikmr kok tinggal separo,sypikir bisa menguap jika kl mendidih saja
ReplyDeletesangat bermanfaat
ReplyDeleteThx, mudah dipahami jadi makin seneng deh sama fisika 😋😋
ReplyDeleteKenapa air alam habis tanpa proses mendidih
ReplyDeletenice info banget makasih yah
ReplyDeletesurat ad dhuha