Main-mainlah ke sungai kecil yang jernih airnya. Anda lihat
airnya dangkal, namun ketika Anda melompat masuk, ternyata airnya sedikit lebih
dalam daripada yang terlihat. Ya, air memang selalu tampak lebih dangkal daripada
yang sesungguhnya. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Kita dapat melihat bagian dasar air karena cahaya dari dasar
air tersebut terpantul ke mata kita. Dalam hal ini, cahaya merambat di dalam
air, kemudian keluar menuju udara, hingga akhirnya sampai ke mata kita. Cahaya
merambat lebih lambat di air daripada di udara, karena air merupakan medium
yang lebih rapat daripada udara. Perbedaan kecepatan cahaya di kedua medium ini
mengakibatkan cahaya berbelok ketika melewati batas antara keduanya. Dalam ilmu
fisika, fenomena ini disebut refraksi cahaya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar
1 berikut ini.
Gambar 1 |
Mata kita selalu mempersepsikan bahwa cahaya terpantul lurus
dari benda yang kita lihat. Oleh sebab itu, meskipun pada kenyataannya cahaya
berbelok ketika keluar dari air, mata kita menganggapnya sebagai garis lurus. Hal
ini mengakibatkan perbedaan antara posisi bayangan yang terbentuk oleh mata kita
dan posisi bayangan yang sesungguhnya, seperti yang tampak pada Gambar 1 di
atas. Oleh sebab itu, posisi bayangan benda yang berada di dalam air selalu
lebih tinggi (lebih dekat ke pengamat) daripada posisi sesungguhnya. Alhasil, air selalu terlihat lebih dangkal.
Ikan, yang berada di dalam air, juga mengalami fenomena yang
sama. Posisi bayangan ikan yang kita lihat bukanlah merupakan posisi ikan yang
sesungguhnya karena cahaya yang terpantul dari ikan tersebut telah berbelok. Oleh
sebab itu, jika kita hendak menombak ikan, maka arahkanlah tombak tersebut sedikit
ke bawahnya, supaya dapat mengenai ikan dengan lebih akurat (Gambar 2).
Gambar 2 |
Sebaliknya, jika kita berada di dalam air, benda-benda di
atas air selalu tampak lebih jauh. Penyebabnya sama, pembelokan arah rambat
cahaya. Anda dapat dengan mudah memahaminya melalui Gambar 3 berikut ini.
Gambar 3 |
Kita dapat mengamati peristiwa berbeloknya cahaya secara
langsung dengan menggunakan medium gelas. Seperti air, gelas merupakan medium
yang lebih rapat daripada udara, sehingga dapat membelokkan cahaya. Gambar 4
berikut ini menunjukkan eksperimen yang membuktikan bahwa cahaya memang
mengalami pembelokan (refraksi) ketika memasuki medium yang kerapatannya
berbeda.
Gambar 4 |
*******
(Ditulis oleh Doni
Aris Yudono)
Sumber Gambar:
terimakasih....
ReplyDelete
ReplyDeleteviagra
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra original
viagra usa
viagra pfizer
obat viagra asli
obat viagra
obat kuat viagra
apotik viagra
apotik viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
agen viagra usa
jual viagra usa
toko viagra usa
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
viagra original usa
viagra asli original
viagra asli pfizer
viagra asli usa
pil biru asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
harga titan gel
titan gel
titan gel asli
toko titan gel
jual titan gel
agen titan gel
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
titan gel rusia
harga cialis
cialis asli
obat cialis
obat kuat cialis
jual cialis
toko cialis
agen cialis
cialis england
cialis jakarta
cialis asli jakarta
Mm
ReplyDelete