Memandangi bintang-bintang di langit malam memang
mengasyikkan. Apalagi kalau sedang galau merindukan si doi... Hehehe... Di langit malam,
bintang-bintang tampak berkelap-kelip. Mengapa berkelap-kelip?
Bintang adalah bola gas raksasa yang senantiasa
terbakar dengan dahsyat. Pembakaran ini menghasilkan radiasi cahaya yang dapat
mencapai bumi. Karena jarak antara bintang dan bumi sungguh-sungguh teramat
sangat jauh sekali, maka cahaya dari bintang itu baru akan sampai ke bumi
setelah menempuh perjalanan beribu-ribu tahun lamanya. Oleh sebab itu, bintang
yang setiap malam kita pandangi itu bukanlah bintang masa kini, melainkan
bintang ribuan tahun yang lalu. Bahkan sangat mungkin terjadi, bintangnya
sendiri sudah lama mati, habis terbakar, namun cahayanya masih kita lihat di
langit malam.
Cahaya memiliki kecepatan sekitar 300.000 km/s
di ruang hampa. Ketika cahaya memasuki medium tertentu, kecepatan ini
berkurang. Semakin rapat mediumnya, kecepatan cahaya akan semakin menurun.
Jadi, kecepatan cahaya bergantung pada kerapatan medium yang dilaluinya.
Bumi terselubungi oleh atmosfer yang tebal. Atmosfer
sendiri tersusun dari kombinasi berbagai macam gas. Masing-masing jenis gas memiliki
kerapatan yang berbeda satu sama lain. Contoh, kerapatan oksigen berbeda dengan
kerapatan karbondioksida, begitu pula kerapatan nitrogen berbeda dengan
kerapatan ozon. Jadi, kerapatan atmosfer tidak seragam. Alhasil, ketika cahaya
bintang memasuki atmosfer, kecepatannya akan berubah-ubah. Hal ini
mengakibatkan adanya jeda-jeda pada suatu berkas cahaya bintang. Jeda-jeda ini
dipersepsikan oleh mata kita sebagai kelap-kelip.
Matahari, sebagai salah satu bintang di alam
semesta, sebetulnya juga berkelap-kelip, namun karena jaraknya lebih dekat ke
bumi, cahayanya lebih luas meliputi atmosfer bumi dan lebih kuat intensitasnya,
sehingga kelap-kelipnya tidak tampak jelas.
*******
(Ditulis
Oleh Doni Aris Yudono)
Sumber
Gambar:
0 komentar:
Post a Comment